Selasa, 27 Maret 2012

RINGKASAN BAB 3 DAN BAB 4

RINGKASAN BAB 3 :
SISTEM EKONOMI INDONESIA
3.1 PENGERTIAN SISTEM
     Sistem adalah suatu organisasi besar yang menjalin berbagai subjek/objek serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek/objek dapat berupa orang-orang atau masyarakat untuk suatu sistem sosial.

3.2 SISTEM EKONOMI DAN SISTEM POLITIK
   Sistem ekonomi adalah suatu system yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antarmanusia dengan seperangkat kelembagaan dalam suatu tatanan kehidupan.
Sebuah system ekonomi terdiri atas unsur :
  1.           Manusia sebagai subjek
  2.       Barang-barang ekonomi sebagai objek
Suatu sistem tidaklah berdiri sendiri, ia berkaitan dengan falsafah, pandangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Suatu system ekonomi merupakan salah satu unsure saja dalam suatu suprasistem kehidupan masyarakat dan merupakan bagian dari kesatuan ideologi kehidupan bermasyarakat disuatu negara.

3.3 KAPITALISME DAN SOSIALISME
Tiga macam sistem ekonomi yang ekstrem adalah :
1. Sistem ekonomi kapitalis
Mengakui pemilikan individual atas sumber daya-sumber daya ekonomi atau factor-faktor produksi. Sistem ini bersifat individualisme.

2. Sistem ekonomi sosialis
Sumber daya ekonomi atau faktor produksi diklaim sebagai milik Negara. Sistem ini bersifat kebersamaan.


3.Sistem ekonomi campuran
Merupakan perpaduan antara system ekonomi kapitalis dan system ekonomi sosialis.

3.4 PERSAINGAN TERKENDALI
      Sehubungan dengan persaingan antarbadan usaha tidak terdapat rintangan bagi suatu perusahaan untuk memasuki bidang usaha tertentu, namun untuk menghindari persaingan tak sehat dalam pasar barang tertentu yang sudah jenuh, pemerintah mengendalikannya dengan membuka prioritas-prioritas bidang usaha termasuk juga prioritas lokasi usaha. Pengendalian yang dimaksud misalnya dengan mengumumkan Daftar Negatif Investasi (DNI).
     Iklim persaingan berekonomi dan kompetisi berbisnis di Indonesia bukanlah persaingan yang bebas lepas, melainkan persaingan yang terencana terkendali. Dalam sistem ekonomi kapitalis persaingan bersifat bebas tanpa kendali pemerintah. Sedangkan dalam sistem ekonomi sosialis perencanaan terpusat sehingga persaingan praktis terkendali.

3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Dapat dilihat melalui dua pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan Faktual Struktural
Y = C + I + G + (X-M)
 
Menelaah peranan pemerintah/Negara dalam struktur perekonomian. Untuk mengatur kadar keterlibatan pemerintah dalam perekonomian dapat dengan menggunakan Kesamaan Agregat Keynesian.


2.  Pendekatan Sejarah
Dengan menelusuri bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.




------------------------------------------------------------------------------------------------------------
RINGKASAN BAB 4 :
PENDAPATAN NASIONAL, PERTUMBUHAN, DAN STRUKTUR EKONOMI

4.1 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN NASIONAL INDONESIA
Pengertian pendapatan nasional dibagi 2, yaitu :
1. Dalam arti sempit
Merupakan terjemahan langsung dari national income.
2    2. Dalam arti luas
      Dapat merujuk ke Produk Domestik Bruto (PDB),  Produk Nasional Bruto (PNB),  Produk Nasional Neto (PNN)

Empat Konsep Pendapatan nasional adalah :
  1. Produk Domestik Bruto (PDB)
  2.  Produk Nasional Bruto (PNB)
  3. Produk Nasional Neto (PNN)
  4. Pendapatan Nasional
4.1.1 Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Dapat diukur dengan 3 macam pendekatan, yaitu :
  1.  Pendekatan Produksi
  2.  Pendekatan Pendapatan
  3.   Pendekatan Pengeluaran
4.1.2 Metode Penghitungan Pertumbuhan Riil
Dapat diukur dengan 3 macam metode, yaitu :
  1.  Metode Revaluasi
  2. Metode Ekstrapolasi
  3.  Metode Deflasi
4.1.3 Metode Perhitungan Nilai Tambah
            Adalah selisih antara nilai akhir (harga jual) suatu produk dengan nilai bahan baku.
Menurut harga konstan terdapat empat macam cara, yaitu :
  1.  Metode Deflasi
  2. Metode Ekstrapolasi Langsung
  3. Metode Deflasi Langsung
  4. Metode Deflasi Komponen Pendapatan
4.2 PENDAPATAN NASIONAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI
Produk Domestik Bruto, Produk Nasional Bruto dan Pendapatan Nasional Indonesia Pada Tahun 1987-1993 menurut Harga Konstan Pada tahun 1993(dalam miliar rupiah)

4.3 PENDAPATAN PERKAPITA DAN KEMISKINAN
    Pembangunan di masa yang akan datang tak pelak harus mampu mengentaskan kemiskinan. Dalam konteks pembangunan ekonomi, kaum wiraswatan merupakan kebanggaan nasional, guna mengurangi kemiskinan maka selain tindakan nyata melalui program-program pembangunan untuk itu perlu di ciptakan prakondisi yang mendukungnya. 

4.4 STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
Struktur ekonomi dapat dilihat setidak-tidaknya berdasarkan empat macam sudut tinjauan, yaitu :
  1. Tinjauan Makro Sektoral
  2. Tinjauan Keruangan
  3. Tinjauan Penyelenggaraan Kenegaraan
  4. Tinjauan Birokrasi Pengambilan Keputusan
4.4.1 Tinjauan Makro Sektoral
        Di tinjau secara makro sektoral struktur ekonomi Indonesia sesungguhnya masih dualistis. Sumber mata pencaharian utama sebagian penduduk masih sektor pertanian. Dalam hal ini berarti struktur tersebut masih agraris, akan tetapi penyumbang utama pendapatan nasional adalah sektor industri pengolahan. Dalam hal ini berarti struktur tersebut sudah industrial. Semua itu berarti bahwa secara makro sektoral Indonesia baru bergeser dari struktur yang agraris ke struktur yang industrial.

4.4.2 Tinjauan Lain
        Struktur ekonomi yang tengah kita hadapi saat ini sesungguhnya merupakan suatu struktur yang transisional. Kita sedang beralih dari struktur yang agraris ke industrial, dari struktur yang etatis ke borjuis, dari struktur yang kedesaan ke modern, sementara dalam hal birokrasi dan pengambilan keputusan mulai desentralistis.

4.5 KONSEP-KONSEP PENDAPATAN DITINJAU KEMBALI
     Sejak beberapa tahun terakhir, konsep pendapatan nasioanal gencar di gugat. Konsep konvensional yang ada dianggap kurang memadai untuk konteks sekarang. Terutama dalam hal isu lingkungan hidup dan paradigma pembangunan yang berkelanjutan. Konsep pembangunan selama ini di anggap belum memasukkan faktor biaya kerusakan lingkungan di dalam penghitungannya, akhirnya bukan saja angka pendapatan nasional yang di hasilkan berlebihan tapi juga menyebabkan orang menjadi kurang peduli akan lingkungan hidup.

Tidak ada komentar: