Selasa, 06 Januari 2015

Persiapan Menghadapi MEA


Memasuki tahun 2015 yang sedang gencar diperbincangkan adalah Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Indonesia telah berkomitmen terhadap negara-negara anggota ASEAN untuk memulai sebuah langkah integrasi dari sektor perekonomian.
Dalam pelaksanaannya, MEA memerlukan adanya dukungan dari masyarakat dalam meningkatkan perkembangan perekonomian di Asia Tenggara serta menjamin adanya kemajuan perekonomian negara-negara yang tergabung dalam ASEAN. Bagi Indonesia sendiri, MEA seakan menjadi wadah untuk mengembangkan kualitas perekonomiannya di kawasan Asia Tenggara dalam perkembangan pasar bebas di tahun 2015.
MEA dianggap menghadirkan adanya kesempatan yang baik untuk menunjukkan kualitas dan kuantitas produk serta tenaga kerja manusia dalam menghadapi persaingan dengan negara-negara lain. Namun apabila Indonesia tidak mampu memanfaatkannya dengan baik, akan menjadi perkara lain yang dihadapi Indonesia. Dalam memasuki MEA 2015, tenaga kerja memiliki peranan penting dalam persaingan di era globalisasi ini.
Perlunya Indonesia dalam memperhatikan kualitas tenaga kerja serta produksinya agar mampu bersaing. Dengan demikian, Indonesia harus menunjukkan peranannya yang kuat di MEA. Berbagai permasalahan dihadapi khususnya minimnya tenaga kerja dengan latar belakang pendidikan yang mendukung. Rendahnya jumlah tenaga kerja yang terampil, disebabkan kurangnya kemauan mereka dalam mengenyam bangku pendidikan.
Padahal, pendidikan dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Tenaga kerja seakan berperan sebagai aktor dalam kegiatan produksi, karena akan menghadapi persaingan yang sangat kompetitif. Berdasarkan data statistik yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait partisipasi angkatan kerja pada Februari 2014, tercatat sebesar 69,17%, hanya meningkat 2,4% dari Agustus 2013.
Sedangkan pada tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,70% di mana mengalami penurunan sebesar 0,47% dari 6,17% pada Agustus 2013. Penurunan pada tingkat pengangguran terbuka ini bukan menjadi suatu kemajuan yang dialami Indonesia, sebab berbagai permasalahan masih harus dihadapi terutama belum mampunya Indonesia dalam menciptakan kualitas tenaga kerja yang terampil.
Pertanyaannya sekarang adalah siapkah anda menghadapi persaingan di tahun 2015? Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di tahun 2015 mendatang. Indonesia dan negara-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Dengan demikian, dalam menghadai MEA 2015 ini saya harus menjadi seorang wirausaha yang membuat sebuah usaha supaya menyediakan lapangan kerja agar tingkat penggangguran di negara kita berkurang. Sebelum membuat suatu usaha saya harus mempelajari sebaiknya usaha apa yang akan saya dirikan, dan saya harus menganalisis dengan analisis SWOT supaya usaha yang akan saya dirikan tidak berhenti ditengah jalan. Dalam usaha yang akan saya dirikan saya akan menngunakan bahan-bahan dari negeri sendiri supaya dunia tahu betapa kayanya negara kita dan supaya dunia tahu bahwa negara kita Indonesia memiliki produk yang tak kalah hebat jika dibandingkan dengan produk luar. Jika semua sudah matang saya akan mendirikan usaha tersebut dan akan merekrut tenaga-tenaga kerja yang mempunyai ketrampilan dan keahlian yang memadai agar dapat membantu berkembangnya usaha  yang akan saya dirikan. Dalam merekrut tenaga kerjapun saya tidak sembarangan karena akan ada beberapa tes yang akan saya laksanakan agar tenaga kerja yang saya dapatkan tidak mengecewakan.
Jika usaha yang saya dirikan sukses, saya akan memperluas usaha yang saya miliki dengan cara membuka beberapa cabang agar semakin banyak lapangan pekerjaan dan semakin mendunia usaha yang saya dirikan.


Tidak ada komentar: