Jakarta -Pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) meyakinkan para investor untuk mau menanamkan modalnya di dalam
negeri. Salah satu caranya dengan melakukan Indonesia Investment Summit.
Kepala BKPM Mahendra Siregar mengatakan, meskipun
saat ini Indonesia masih 'ribut soal kenaikan upah minimum provinsi (UMP),
namun dirinya yakin prospek investasi masih menarik, karena pertumbuhan ekonomi
masih terus berkembang.
"Intinya kami sampaikan dalam pertemuan ini,
bagaimana perkembangan pertumbuhan Indonesia. Jangka pendek, kondisi neraca
berjalan, perkembangan ekonomi global, penting untuk di dalami pemerintah dan
pelaku bisnis, investor di Indonesia untuk jangka menengah dan panjang,"
kata Mahendra saat acara Indonesia Investment Summit 2013, di Hotel Ritz
Carlton, Kuningan, Jakarta, Kamis (7/11/2013).
Menurut Mahendra, untuk menanamkan investasi
tidak hanya dilihat dari kondisi saat ini, namun untuk jangka panjang beberapa
tahun ke depan.
"Mereka tak hanya lihat hari ini, tapi apa
yang dilihat 5-10 tahun mendatang. Ini kami ingin dialog dengan investor dan
pelaku bisnis," ujar dia.
Hal lain, Mahendra juga menegaskan, pemerintah
telah menawarkan berbagai macam insentif kepada investor yang akan berinvestasi
di Indonesia. Ini bisa menjadi salah satu pertimbangan para innvestor bisa
masuk ke dalam negeri.
"Insentif saya rasa dalam skema yang
sekarang ada dalam bentuk yang kita tawarkan dalam bentuk investasi yang kita
tawarkan relaksasi importasi barang modal, kemungkinan akan memperoleh tax allowance dan tax
holiday. Kami hanya menyederhanakan prosesnya. Tak ada insentif baru. Yang
ada sudah baik, hanya kemudahan proses dan transparansi," papar Mahendra.
Analisis :
Dari berita diatas dapat disimpulkan bahwa tidak selamanya buruh
demo itu berdampak buruk, dengan campur tangan pemerintah, permerintah
meyakinkan para investor supaya mereka mau berinvestasi di negara ini.
Sumber :
Kamis,
7 November 2013 | 13:38 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar